Politik itu bukan agama. Itu jelas! Herannya, dan ironisnya, sering kali kita lebih militan membela politik, ketimbang membela agama itu sendiri. Kita juga kerap kali lebih “baperan” tatkala bergesekan kepentingan atau dukungan politik. Pikiran, tenaga dan waktu kita tersedot habis-habisan untuk urusan politik, tapi bukan untuk urusan agama. Lihat saja kecenderungan kita, baik sebelum maupun sesudah Pemilu (Pilpres dan Pileg) serentak, Rabu, 17 April 2019 lalu. Situasi sebelum Pemilu begitu hiruk-pikuk. Dudi (dunia digital) atau Dumes (dunia media sosial), begitu panas membara. Saling hujat, saling hina, saling caci, saling maki, saling tuding, saling menjatuhkan, saling menyalahkan, terus-terusan mewarnai dunia maya itu. Fragmentasi terjadi antara dua kubu pasang calon; 01 dan 02. Di dunia nyata pun kiranya tak jauh berbeda. Hingga beberapa hari usai hajatan demokrasi terbesar di dunia itu, faktanya suasana kebatinan mereka belum benar-benar move on dan tidak