Sri Mulyani memperkirakan bahwa pendapatan pajak akan jatuh sekitar Rp 219 triliun dari target Rp 1,539.2 triliun pada 2016 APBN-P. Dimana hasil ini akan meningkatkan risiko pemerintah melebihi batas defisit 3 persen dari produk domestik bruto.
“Itu sebabnya … kita perlu melakukan beberapa penyesuaian di sisi pembelanjaan sehingga defisit kita akan dijaga pada tingkat yang tidak akan membuat hilangnya rasa kepercayaan dalam APBN,” katanya, Rabu (03/08).
Menteri Sri Mulyani pun mengatakan kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan menteri lainnya pada sidang paripurna bahwa dia akan memotong Rp 65 triliun dari anggaran kementerian dan Rp 68.8 triliun dari dana transfer daerah.
Menurut APBN-P 2016, alokasi untuk kementerian dan lembaga pemerintah adalah Rp 768 triliun, yang dimana angka ini 6 persen lebih tinggi dari Rp 724 triliun yang dihabiskan satu tahun lalu. Transfer dana ke daerah mencapai Rp 729 triliun, 17 persen lebih tinggi dibandingkan dengan Rp 623 triliun tahun lalu.
Rencana tersebut telah menerima berkat dari Jokowi, menurut pernyataan dari kantor Sekretariat Kabinet.
“Rencana ini telah sepenuhnya disetujui oleh presiden dan wakil presiden.
Keputusan ini mengikat dan berlaku bagi seluruh kementerian dan lembaga pemerintah lainnya , ” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Post a Comment
Write You comment here! Please...