Ada tiga hadist yang mengatakan Râyah dan Liwâ' Rasul itu bertuliskan kalimat tauhid. Satunya ada dalam kitab al-Mu'jam al-Awsath (karya al-Thabrânî) dan yang kedua ada di kitab Akhlâq al-Nabiy (karya Abu al-Syekh al-Ashbahanî).
Rujukan teks lengkap haditsnya dari kedua kitab di atas, silakan Download DISINI.
Dari kajian tentang tiga hadist tersebut dan tentang hadist-hadist yang lain dapat disimpulkan beberapa hal:
1. Dari segi sanad, tiga hadist tersebut semuanya dla'if (lemah). Memang ada hadist tentang Râyah dan Liwâ' Rasul yang kualitasnya di atas dla'if, tetapi tidak bisa dijadikan syahid atau tabi' bagi tiga hadist tersebut kerena hadist yang kualitasnya di atas dla'if itu tidak ada redaksi yang mengatakan "dalam/di atas Liwâ' Rasul tertulis Laa ilaaha illallah (kalimat tauhid)".
2. Dari segi matan (isi), hanya Liwâ' Rasul (bendera berwarna putih) saja yang ada kalimat tauhidnya. Karena redaksinya menggunakan مكتوب فيه dan مكتوب عليه, bukan menggunakan redaksi مكتوب فيهما dan مكتوب عليهما. Jadi tidak ada Bendera Hitam (Râyah) yang bertuliskan kalimat tauhid.
Ustadz Gegabah
3. Pendapat seorang ustadz kemarin yang mengatakan bahwa Panji Rasul itu "jika kainnya hitam maka tulisan kalimat tauhidnya putih dan jika kainnya putih maka tulisan kalimat tauhidnya hitam" itu hanya rekaan pikiran beliau saja. Rekaan itu tidak ada rujukannya pada hadist walaupun pada hadist dla'if sekalipun. Jadi jika ada orang mengingkari bendera seperti itu sama sekali tidak bisa dikatakan telah mengingkari hadist Nabi atau dianggap mengingkari Panji Rasul.
4. Panji Rasul (Râyah atau Liwâ') hanya bendera peperangan untuk membedakan tentara Islam dan musuhnya. Jika ada ustadz yang mengatakan Panji Rasul pernah di kibarkan di waktu damai karena Panji Rasul itu pernah berkibar dalam "Penaklukan Kota Makkah" yang terkenal sebagai hari kasih sayang, maka klaim itu sangat gegabah. Karena dalam "Penaklukan Kota Makkah" Rasul membawa 10.000 pasukan perang. Juga di kitab-kitab sejarah (dan dalam kitab hadist yang disusun sesuai tema), "Fath Makkah" (Penaklukan/ Pembebasan Kota Makkah) ada di bab "Peperangan Nabi".
Jadi, mayoritas hadist yang bicara tentang Râyah dan Liwâ' Rasul tidak menerangkan Panji Rasul itu bertulisakan kalimat tauhid. Bahkan riwayat-riwayat itu tidak seragam dalam mendiskripsikan warna Panji Rasul. Ada yang mengatakan hitam, putih, kuning, merah dan kuning. [dutaislam.com/ab]
Moh Yardho, PP Al-Jawi
dutaislam.com
Post a Comment
Write You comment here! Please...