Logo 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia | Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
download Logo 70 Tahun Kemerdekaan Indonesia
:
http://setkab.go.id/wp-content/uploads/2015/03/Logo-Kemerdekaan1.pdf
Sambutan Presiden Joko Widodo Pada Pencanangan Gerakan Ayo
Kerja dan Peluncuran Logo dalam rangka 70 Tahun Kemerdekaan RI, di Tugu
Nol Kilometer Kota Sabang, Aceh, 10 Maret 2015
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua, om swastiasu, hamobudaya.
Saudara-saudara sebangsa, setanah air, hadirin yang saya mulyakan.
Hari ini, saya berdiri di titik nol kilometer indonesia. Titik ujung
barat indonesia. Dari titik ini, saya ingin mengajak kita semua untuk
membayangkan kembali indonesia. Indonesia bukan hanya masa lalu kita
melainkan juga hari ini dan masa depan kita. Indonesia adalah harapan
kita, tempat kita berlindung di hari tua, tempat akhir menutup mata.
Tempat kita untuk menaruh cita-cita dan sekaligus tempat untuk
mewujudkannya. 70 tahun indonesia merdeka adalah rahmat yang tak
ternilai dari allah Yang kuasa.
Hari ini saya juga meyakini bahwa kemerdekaan adalah anugerah
terindah dari Tuhan Yang Maha Pemurah agar kita semua bisa membayangkan
indonesia masa depan, serta agar kita masih bisa memiliki harapan
tentang Indonesia, tentang tumpah darah kita.
Kemerdekaan adalah kebebasan yang seluas-luasnya bagi kita semua
untuk berani menggantungkan cita-cita setinggi langit untuk kejayaan
Indonesia. Kemerdekaan adalah kesempatan bagi kita untuk membuat semua
harapan itu bisa menjadi kenyataan. Semua harapan kita tentang Indonesia
itu hanya bisa dicapai dengan kerja. Sekali lagi dengan kerja. Hanya
melalui kerja, sebuah bangsa akan meraih kemakmuran dan kejayaannya.
Hanya melalui kerja, bangsa Indonesia akan bisa membangun jiwa dan
sekaligus membangun raganya untuk kejayaan indonesia raya. Hanya melalui
kerja, Republik Indonesia akan dapat berdiri kokoh untuk selama lamanya
dan mampu mewujudkan semua cita-cita mulia yang terkamktub dalam
pembukaan UUD 1945.
Kerja yang saya maksud bukanlah bukan semata mata kerja biasa. Kerja
dilakukan dengan keinsafan akan kekuatan dari persatuan Indonesia. Kerja
yang dilakukan dengan gotong royong. Gotong royong dari seluruh anak
bangsa tanpa kecuali. Gotong royong bukan hanya urusan rakyat, tapi para
pemimpinlah yang pertama dan terutama harus mampu memberikan contoh
bergotong royong dalam kerja. Karena kita yakin bahwa tantangan besar
yang dihadapi bangsa Indonesia hari ini dan arah nasional, regional dan
global memerlukan upaya bersama yang menyiptakan seluruh rakyat
Indonesia dan Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.
Gotong royong dalam kerja seharusnya menjadi jiwa gerakan perayaan 70
tahun kemerdekaan RI sehingga perayaan kemerdekaan itu benar-benar
menjadi perayaan rakyat. Bangkit dalam kehidupannya sehari-hari.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Gerakan nasional 70
indonesia merdeka saya canangkan tepat di nol kilometer Indonesia di
kota Sabang, dan rencananya akan berakhir di Merauke ujung timur
Indonesia pada waktu berikutnya.
Ayo kerja bukanlah slogan semata, melainkan sebuah pergerakan.
Pergerakan apa?. Pergerakan seperti halnya yang perbah dibayangkan oleh
Bung Karno, bapak bangsa dan proklamator kemerdekaan. Bahwa pergerakan
kita janganlah pergerakan yang keci-kecilan. Pergerakan kita haruslah
pada hakikatnya suatu pergerakan yang ingin mengubah sama sekali
sifat-sifat kita. Suatu pergerakan yang ingin menjebol
kesakitan-kesakitan sampai ke sumber-sumbernya, sampai ke akar-akarnya.
Saya memiliki keyakinan yang sama dengan Bung Karno bahwa pergerakan
yang ingin kita bangun adalah pergerakan menjebol mentalitas bangsa yang
masih berada dalam ketidakadilan, ketidak merdekaan, ketertindasan
serta membangun sebuah mentalitas baru sebagai bangsa yang merdeka
seratus persen. Makna mendasar yang paling dasar dari kemerdekaan dan
makna terdalam dari sebuah perubahan mental, dari sebuah revolusi
mental.
Ayo kerja, sesungguhnya ada perwujudan praktis dari gerakan revolusi
berfikir, revolusi pola pikir, revolusi karakter dan revolusi mental.
Revolusi mental itu bukan hanya untuk rakyat, namun harus menjangkau dan
mengikat para penyelenggara negara. Para penyelenggara negara memiliki
tanggung jawab, memiliki moral maupun konstitusional untuk bekerja
jujur, untuk bekerja tanpa pamrih, untuk bekerja melayani rakyat secara
paripurna.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, pekerjaan kita belum
selesai, belum apa-apa, belum apa-apa, belum apa-apa. Sebagai bangsa
yang besar, kita pasti akan menghadapi tantangan dan persoalan-persoalan
yang besar pula. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi semua
tantangan dengan kekuatan kita sendiri. Kini sudah saatnya kita
mengusahakan tekad, mengusahakan semangat, mengusahakan pikiran,
mengusahakan perhatian untuk mengatasi berbagai tantangan dan
persoalan-persoalan yang kita hadapi. Dan kini saatnya kita untuk
bekerja, untuk bekerja, untuk bekerja.
Indonesia bukan hanya tempat untuk kita menaruh harapan, indonesia
adalah medan perjuangan kita untuk mewujudkannya. Untuk itu, tugas kita
bersama untuk bergerak membuat harapan bisa menjadi kenyataan. Ayo kita
kerja.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om santi santi om.
(Humas Setkab)