Persiapan Makanan AI Menjadi Kesalahan Besar: Kisah Aplikasi Pak 'n' Save di Selandia Baru
Persiapan Makanan AI Menjadi Kesalahan Besar: Kisah Aplikasi Pak 'n' Save di Selandia Baru
Latar Belakang Aplikasi AI Pak 'n' Save
Di tengah meningkatnya biaya hidup dan upaya untuk mengurangi limbah makanan, supermarket Pak 'n' Save di Selandia Baru meluncurkan aplikasi perencanaan makan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Aplikasi ini dirancang untuk membantu pelanggan memanfaatkan sisa bahan makanan mereka dengan lebih efektif, dengan menghasilkan resep dan rencana makan berdasarkan bahan-bahan yang dimasukkan pengguna.
Namun, dalam praktiknya, aplikasi yang dikenal sebagai "Savey Meal-Bot" ini malah memberikan beberapa saran kuliner yang aneh dan bahkan berbahaya. Di media sosial, pengguna mulai membagikan pengalaman mereka yang mengejutkan dengan resep-resep yang dihasilkan oleh AI ini.
Resep-Resep Aneh dan Berbahaya
Savey Meal-Bot awalnya menarik perhatian karena menawarkan resep-resep yang tidak lazim, seperti "sandwich roti beracun" dan kentang panggang yang disebut-sebut bisa mengusir nyamuk. Namun, yang paling mencengangkan adalah ketika aplikasi ini menyarankan resep yang potensial berbahaya.
Contohnya, aplikasi ini menghasilkan resep "campuran air aromatik" yang ternyata bisa menghasilkan gas klorin jika bahan-bahannya dicampur dengan cara tertentu. Gas klorin ini, yang sering digunakan sebagai senjata kimia dalam sejarah, jelas bukan sesuatu yang ingin dikonsumsi atau bahkan dihirup oleh siapapun.
Viral di Media Sosial
Kisah tentang resep-resep aneh ini menjadi viral setelah Liam Hehir, seorang komentator politik di Selandia Baru, membagikan pengalamannya di Twitter. Hehir dengan sarkastis menceritakan bagaimana aplikasi ini menyarankan penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti air, pemutih, dan amonia untuk membuat campuran yang menghasilkan gas klorin.
Tweet Hehir memicu reaksi berantai, di mana pengguna lain mulai membagikan temuan mereka sendiri. Beberapa di antaranya adalah resep "mocktails" berbahan dasar pemutih, sandwich yang mengandung racun semut dan lem, serta roti panggang Perancis dengan "methanol bliss" — sebuah kombinasi yang lebih cocok untuk eksperimen laboratorium daripada makanan.
“Saya bertanya kepada pembuat resep Pak 'n' Save apa yang bisa saya buat jika saya hanya memiliki air, pemutih, dan amonia dan pembuat resep tersebut menyarankan untuk membuat gas klorin yang mematikan, atau - sebagaimana Savey Meal-Bot menyebutnya sebagai 'campuran air aromatik'”
— Liam Hehir (@DiucapkanHare), 4 Agustus 2023.
Tanggapan Pak 'n' Save
Melihat peningkatan kekhawatiran dari publik, Pak 'n' Save segera merespons. Juru bicara supermarket tersebut menyatakan kekecewaannya karena beberapa pengguna telah menyalahgunakan alat tersebut untuk memasukkan kombinasi bahan yang tidak biasa dan berbahaya. Mereka juga menekankan komitmen perusahaan untuk memperbaiki sistem dan memastikan bahwa kontrol yang lebih ketat diterapkan untuk mencegah terjadinya kesalahan semacam ini di masa mendatang.
Pelajaran dari Insiden Ini
Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang batasan AI dalam konteks kreatif seperti perencanaan makan. Meskipun teknologi AI dapat menjadi alat yang sangat berguna, insiden ini menunjukkan bahwa penilaian manusia tetap tak tergantikan, terutama dalam hal keamanan dan kesehatan.
Saat teknologi terus berkembang, penting untuk terus mengawasi dan menilai dampaknya. Pengalaman Pak 'n' Save menunjukkan bahwa meskipun AI dapat memberikan manfaat besar, kesalahan atau penyalahgunaan potensial tetap ada, dan penanganan yang hati-hati diperlukan untuk memastikan hasil yang aman dan sesuai.
Penutup
Kasus aplikasi perencanaan makan AI dari Pak 'n' Save ini bukan hanya sekedar anekdot lucu, tetapi juga sebuah pelajaran berharga tentang batasan dan tanggung jawab yang datang bersama penggunaan teknologi canggih. Ini mengingatkan kita bahwa di balik kecanggihan AI, pengawasan dan kebijaksanaan manusia adalah kunci untuk memanfaatkan teknologi dengan aman dan efektif.
Referensi: