Kasus korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia :
- Korupsi BLBI Rp. 183 Triliun plus beban bunga yg harus di bayar menjadi 560 Triliun.
- Korupsi Suharto dan keluarganya, menurut majalah Time sebesar US$ 15 milyar atau Rp. 150 Triliun.
- Korupsi Subsidi BBM pada periode presiden SBY yang bocor 30% atau sekitar US$ 5 - 7 milyar (50-70 triliun) per tahun.
- Korupsi HPH DAN DANA REBOISASI Total Kerugian Negara US$ 2 M atau 20 Trilyun oleh Bob Hasan, Prajogo Pangestu, Salim, Tommy Cs”.
- Korupsi PT. TPPI dalam bentuk utang ke Pertamina sebesar Rp. 17 Triliun oleh Hashim Djojohadikusumo. Tak jelas nasibnya sampai skrg.
- Korupsi PLTU PAITON I Probolinggo kerugian negara US$ 800 juta atau 8 Trilyun dengan pelaku mantan dirut PLN Djiteng Marsudi cs”.
- Korupsi Bank Century dengan kerugian sebesar Rp. 6.7 triliun yang dilakukan oleh Srimulyani, Robert Tantular, Tolleng, Marsilam cs”.
- Korupsi Edi Tansil / PT. Golden Key dengan kerugian negara saat itu US$ 530 juta atau 1.3 Triliun. Skrg setara Rp. 5.3 Triliun”.
- Korupsi PSO USO dana PNBP Telco di BP3TI Kominfo, rugikan negara 3 Triliun. Pelaku diduga Tifatul sembiring, Budi Suryanto, Adiseno cs.
- Korupsi Sektor Pangan pada impor beras BULOG dan korupsi BLBU rugikan negara 3 Triliun oleh Jusuf Wangkar cs Staf Khusus SBY Bid Pangan.
- Korupsi Anggaran DPR, Pelaku Nazarudin, Choel, Nasir, Tamsil cs di 60an proyek APBN sebesar 6.1 Triliun, rugikan negara 2.5 Triliun.
- Korupsi konversi hutan/tanah negara oleh Torganda Grup di Riau luas 93 ribu ha. Negara rugi 2.5 T. Pelaku DL Sitorus & PEL hakim agung.
- Korupsi Wesel Ekspor Berjangka (WEB) Unibank tahun 2006. Kerugian US$ 230 juta atau Rp. 2.3 Triliun. Pelaku Sukanto Tanoto cs & BI.
- Korupsi investasi Kilang Minyak Pertamina di Libya US$ 1.5 Milyar, gagal. Investasi awal US$ 200 juta raib. Negara rugi 2 Triliun.
- Korupsi Pengadaaan E-KTP di Kemendagri dengan anggaran 6.9 Triliun. Negara dirugikan 1.5 Triliun, pelaku PT. Sandipala, Drajat Wisnu cs..
- Korupsi PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Sudjiono Timan Kerugian Negara ditaksir US$120 Juta atau Rp. 1.2 Triliun.
- Korupsi Proyek Balongan Pertamina senilai US$ 400 juta yang rugikan negara US$ 100 juta, pelaku Ginanjar Kartasasmita cs.
- Korupsi di PT. Merpati Airlines di pengadaan pesawat MA60 dari China, pesawat lain, spare part dan avtur, rugikan negara US$ 100 juta.
- Korupsi di PLN di pengadaan genset dan bahan bakar yang rugikan negara sebesar 37 Triliun oleh Dahlan Iskan cs.
- Korupsi mark up bunga pinjaman /kredit di PT. Garuda Indonesia sebesar 280 milyar. Pelaku Emirsyah Sattar cs.
- Korupsi Mark Up Premi dan gratifikasi komisi asuransi di BUMN Jasindo, rugikan negara 2 triliun /tahun. Pelaku Budi Cahyono cs.
Silahkan teman- teman jumlahkan semua brapa Trilliun uang negara yg di rampok para pejabat negara ini..?? *Memilukkan*
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
ReplyDeleteNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut