Internet: absolute communictaion; absolute isolation (Paul Carvel)
Internet,
sejak awal diyakini sebagai paduan inter + net. Jejaring antar
jaringan. Jaringan atau net sendiri adalah gabungan beberapa titik atau
node yang bisa saling berhubungan. Setiap titik dalam jaringan adalah
sebuah komputer, atau alat apa saja yang bisa berhubungan dengan titik
lainnya. Mengapa bisa berhubungan? Karena setiap titik menggunakan
bahasa atau protocol yang sama. Kita biasa menyebutnya Internet Protocol
(IP).
Karena banyaknya titik yang saling terhubung, maka kita -salah
satu node dalam satu jaringan- bisa saling berhubungan dengan ratusan
juta titik lain di dunia, eh, di semesta alam raya ini. Dan inilah salah
satu keuntungan terbesar dengan adanya internet. Setiap orang dalam
titik bagian dari jejaring kemungkinan besar bisa berhubungan dengan
banyak orang. Tanpa sekat, batas dan tapal. Borderless.
Secara
logika, yang muncul adalah absolute communication. Ruang berinteraksi
dan berkomunikasi terbuka luas. Batas tak lagi menjadi masalah. Jarak
bukan halangan. Tapi, logika seringkali justru berbanding terbalik
dengan realitas.
Banyak kita temui, pengguna internet justru
mempersempit dunianya. Dunia bagi pengguna internet hanya layar 14
inchi. Semua hal dianggap bisa diselesaikan melalui ketukan jari di
keyboard. Dan hasilnya akan terpampang di monitor. Internet yang
semestinya membebaskan, malah membelenggu. Memperkecil jarak pandang.
Terutama paada realitas. Gejala-gejala asosial muncul. Dan, emosipun
mendatar.
ini mirip dengan keberadaan jalur bebas
hambatan. Atau biasa disebut jalan tol. Semestinya, keberadaan jalan tol
menjadikan kelancaran berlalu lintas terjamin, jalan tol
malah menjadi sumber kemacetan?
Saya mau mematikan
komputer. Mencoba melihat dunia luas di luar sana. Yang meskipun
terbatas, namun menyimpan berjuta keindahan. Yang tidak ada di internet
seluas semesta.
Post a Comment
Write You comment here! Please...