Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo | Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
JAKARTA, KOMPAS.com — Ada yang tak biasa dari gerak tubuh Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) ketika lagi-lagi disinggung soal kesiapannya menjadi orang nomor satu di negeri ini. Tanpa memberi jawaban, Jokowi yang mengenakan kemeja batik coklat dan celana kain hitam langsung mengambil posisi siap seperti tengah melakukan upacara bendera. Kedua tangan dan kakinya dihentakkan dalam posisi berdiri tegap.
Aksi Jokowi itu terjadi saat ditanya mengenai sikapnya jika hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-Perjuangan yang berlangsung di Ancol, Jumat hingga Minggu (8/9/2013) itu mengusung dirinya untuk maju menjadi calon presiden RI mendatang.
Sontak saja, gestur Jokowi itu pun mengundang penasaran para wartawan. Jokowi dicecar sederet pertanyaan untuk menegaskan sikapnya itu.
Namun, Jokowi tak kalah sigap. "Cuma begini doang, siapa yang jawab siap," kilah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu di sela-sela kesibukannya di Balaikota, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Sebelumnya, Jokowi sempat menampik tawaran itu. Saat ini, konsentrasinya hanya untuk mengurus Jakarta. "Urusan saya urusan bekerja untuk DKI, (kalau) tanya tuh Tanah Abang, Ria Rio, Pluit. Kalau nanya soal politik, silakan tanya ke DPP sana," tekan Jokowi.
Akhirnya Jokowi Siap Jadi Presiden 2014, Dukungan Partai-partai Pun Siap Mengalir
Jokowi siap jadi Presiden RI 2014. Kesiapan
Jokowi seperti diberitakan oleh kompas.com dan detik.com pada hari ini 5
September 2013. Jawaban bahasa tubuh dengan posisi siap diperagakan
oleh Jokowi, saat wartawan menanyakan kesiapan dirinya dicalonkan
menjadi Presiden RI bila dicapreskan dalam Rakernas PDIP 6-8 September
2013.
Tentu saja kabar ini sangat menggembirakan bagi
pendukung Jokowi. Sikap Jokowi secara perlahan mulai berubah terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh rekan-rekan wartawan tentang kesiapan
Jokowi menjadi Presiden 2014. Semula menjawab “mikir Jakarta saja
mumet, “gak mikir,” “Tanya DPP.” Hari ini Jokowi memberikan isyarat
bahasa tubuh yang mudah dicerna yaitu memperagakan orang bersiap ketika
rekan-rekan wartawan menanyakan kembali tentang kesiapannya menjadi
capres menjelang Rakernas PDIP 6 – 8 September 2014.
Selama ini dukungan sebagian rakyat Indonesia
tercermin dalam bertenggernya Jokowi di papan atas calon presiden
pilihan rakyat Indonesia dalam hampir pada setiap survey yang dilakukan.
Terakhir sebagaimana dilakukan oleh KOMPAS, dimana tingkat
elektabilitas Jokowi saat ini (32.5 %) dua kali lipat dbandingkan enam
bulan sebelumnya (16 %), mengalahkan calon lainnya seperti Prabowo
Subianto, Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, Abu Rizal Bakri, dan
tokoh-tokoh lainnya.
DUKUNGAN INTERN PDIP
Tentu saja dukungan intern PDIP amat penting
bagi Jokowi. Kesetiaan Jokowi sebagai kader PDIP dibuktikan dengan
menolak undangan konvensi Partai Demokrat. Tentu saja ini membuat PDIP
gembira bahwa Jokowi adalah kader yang pantas dijagokan sebagai
Presiden, disamping karena prestasinya yang meroket, profesionalitas,
dekat dengan rakyat, pro rakyat dan ati korupsi, integritasnya yang
tinggi, juga karena Jokowi sebagai kader mempuyai etika politik yang
bisa dibanggakan.
Sebelumnya Ibu Megawati selaku Ketum PDIP juga
memberikan sinyal hijau bahwa capres bisa berasal dari kader muda PDIP
yang berprestasi dan menonjol secara nasional. Walaupun Bu Mega tidak
menunjuk pada orang, semua mengetahui semua yang dimaksud oleh Bu Mega
sebagai kader muda yang berprestasi dan menonjol secara nasional.
Walaupun politik itu dinamis dan susah ditebak
bahkan sampai hitungan detik terakhir, tapi akal sehat politik bisa
dibaca bahwa dukungan politik PDIP akhirnya akan jatuh pada pilihan yang
masuk akal sehat, yaitu mencapreskan Jokowi di Pemilu 2014.
Terakhir kompas.com menulis tentang kriteria
calon presiden dari PDIP. “Salah satu kriterianya juga dia harus dia
punya pengalaman bagaimana mengelola masyarakat, bagaimana mengelola
negara. Pernah jadi kepala daerah ataupun legislator,” ujar Ketua DPP
PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidajat saat dihubungi, Kamis (5/9/2013).
Penjelasan ini jelas membuka lebar-lebar dan memuluskan Jokowi untuk
dicapreskan. Tidak bisa diartikan lain. Kelebihan lain Jokowi adalah
elektabilitasnya yang selalu menaik secara tajam, yang tidak dipunyai
oleh kader PDIP lain.
DUKUNGAN PARTAI-PARTAI LAIN
Partai-partai yang akan beralih menjadi mendukung Jokowi, secara akal sehat politik adalah sebagai berikut:
1. GERINDRA
Penulis berani menyebut partai Gerindra adalah
karena sikap kenegarawanan Prabowo Subianto yang memungkinkan Prabowo
dan Partai Gerindra mendukung Jokowi. Prabowo adalah sosok yang berani,
dan berpikir sehat politik. Bukti yang bisa dikedepankan adalah dengan
berkali-kali ditundanya deklarasi pencapresan Prabowo oleh Partai
Gerindra. Secara hitungan akal sehat, Partai Gerindra akan sulit
mencapai PT 20% sebagai syarat minimum bisa mengusung Prabowo secara
sendiri sebagai Presiden 2014, walaupun sejak munculnya Gerindra di
gelanggang politik tahun 2008, di Pemilu 2009 Gerindra memperoleh kursi
4.46% dari 560 kursi yang diperebutkan, kenaikan sampai minimal empat
kali lipat adalah akal sehat politik yang mustahil. Karenanya, saya
ramalkan Prabowo dan Partai Gerindra akan bersatu lagi dengan PDIP untuk
mengusung Jokowi sebagai Presiden 2014.
2. GOLKAR
Akbar Tanjung menilai pencapresan Ical (ARB)
malah akan membebani Partai Golkar yang menargetkan Pemilu Legislatif
2014 pada angka 30 persen. Hal ini seperti diberitakan oleh kompas.com.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar
Tandjung mengaku dirinya tengah khawatir bahwa sosok Aburizal Bakrie
sebagai calon presiden yang diusung Golkar justru akan membuat
elektabilitas partai anjlok. Padahal, lanjut Akbar, partai memasang
target perolehan suara hingga 30 persen pada pemilihan legislatif pada
2014 mendatang.
Gelagat yang ditunjukkan oleh Akbar Tanjung jelas.
Golkar menghendaki calon yang mempunyai elektabilitas tinggi, sebagai
partai politik yang cerdas dan matang, tentu saja mudah menebak kemana
arah pernyataan Akbar Tanjung. Bisa disebut ada sinyal untuk mendukung
Jokowi. Golkar dan PDIP akan mengejutkan karena Jokowi, kedua partai
tersebut akan berkoalsisi mendukung pencapresan Jokowi
3. PARTAI BULAN BINTANG
Partai Bulan Bintang adalah Partai Islam yang
pertama yang akan menyatakan mendukung Jokowi sebagai Presiden 2014.
Komunikasi politik yang dibangun oleh Yusril dengan PDIP sebelumnya akan
terus berlanjut pada kebersamaan untuk mendukung Jokowi sebagai
Presiden 2014.
Tentu saja, saya sebagai pendukung Jokowi akan
selalu berdoa siang malam agar Jokowi diberikan keimanan yang kuat,
kesehatan yang prima, kekonsistensian yang tinggi, selalu rendah hati,
dan selalu berpikir dan bertindak untuk rakyat Indonesia secara baik dan
benar yang pada akhirnya rakyat Indonesia adalah rakyat yang sejahtera,
tidak dibodohi, dan rakyat yang mencintai pemimpinnya. Semoga impian
dan doa saya terkabul. Aamiin.
Post a Comment
Write You comment here! Please...