Kilas Balik 2014: Bencana dan Musibah
Sinabung Mengamuk, Sumatera
Tiga ledakan besar tercatat berasal dari Gunung Sinabung sejak Januari hingga Oktober. Ledakan pertama pada 4 Januari mengusir 20.000 penduduk dari kediamannya masing-masing. Mengira bahaya telah berlalu, akhir Januari penduduk pun dipulangkan. Namun sehari berselang Sinabung memuntahkan awan panas dan mengubur 14 orang. Tiga lainnya meninggal dunia setelah dirawat akibat luka bakar.
Letusan Gunung Kelud, Indonesia
Kelud terbangun dari tidur panjangnya pada pukul 22:50, 13 Februari silam. Ledakan yang terdengar hingga kota Solo dan Yogyakarta yang berjarak 200 dari pusat letusan, membawa hujan debu vulkanik ke kota dan pedesaan di Jawa Tengah. Empat orang dinyatakan tewas. Pemerintah terpaksa menutup beberapa bandar udara di Jawa.
Wabah Ebola, Afrika Barat
Wabah Ebola yang mengamuk di Afrika Barat adalah yang terbesar dalam sejarah. Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan terdapat 17.100 kasus penularan. Hingga akhir November, tercatat 6100 orang meregang nyawa akibat virus mematikan itu. Wabah berawal bulan Februari silam di Guinea dan menyebar cepat di Liberia dan Sierra Leone.
Misteri Hilangnya MH 370, Malaysia
Insiden yang melibatkan penerbangan bernomer MH 370 milik maskapai Malaysia Airlines tercatat sebagai "misteri terbesar dalam sejarah penerbangan." Bertolak dari Kuala Lumpur dengan tujuan Beijing pada 8 Maret, pesawat bertipe Boeing 777-200ER ini menghilang dari radar. Hingga saat ini MH 370 beserta 239 penumpang dan awak kapal masih belum ditemukan.
Tenggelamnya MV Sewol, Korea Selatan
Kisah muram memenuhi halaman depan surat kabar dunia ketika pada 16. April 2014, kapal feri Sewol yang mengangkut 476 penumpang dikabarkan karam. Kapal berbobot 6,5 ton itu sejatinya akan tiba di Jeju setelah bertolak dari Incheon. Namun di tengah jalan, kapal tenggelam dan menewaskan 302 penumpang, sebagian besar adalah murid sekolah menengah atas berusia 16 hingga 17 tahun.
Longsor Salju di Mount Everest, Nepal
Ketika pagi menyapa gunung Everest pada 18 April silam, sebuah longsor salju melumat 16 orang Sherpa asal Nepal. Hingga pencarian dihentikan tiga jenazah masih dinyatakan hilang. Insiden itu memicu aksi protes Sherpa yang menuntut moratorium wisata Everest. Namun kisah muram itu tidak berakhir. Pada 14 Oktober, sedikitnya 46 pendaki tewas lantaran terjebak badai salju di puncak Annapurna I.
Kecelakaan Tambang Soma, Turki
Pada 13 Mai, sebuah ledakan mengurung 787 buruh di tambang batu bara Soma, timur laut Turki. 486 orang berhasil selamat, sementara 302 lainnya ditemukan tewas tiga hari kemudian. Penyelidikan oleh Kejaksaan menyebut api berasal dari batu bara yang terbakar. Ironisnya dua pekan sebelumnya, buruh tambang telah mewanti-wanti pemerintah soal keamanan kerja. Namun peringatan itu tidak dihiraukan.
MH 017 Terjebak di Tengah Konflik, Ukraina
Tidak sampai tiga bulan setelah hilangnya MH370, Malaysia Airlines kembali mencatat tragedi. Pada 17 Juli pesawat MH017 yang bertolak dari Amsterdam, Belanda, jatuh di timur Ukraina. Separatis Ukraina diduga menembak jatuh pesawat tersebut. Hingga kini pihak penyidik masih berupaya mengungkap misteri di balik jatuhnya MH017. 313 penumpang dan awak kapal, di antaranya 80 anak-anak, dinyatakan tewas
Siklon Hagupit, Filipina
Berbeda dengan badai Haiyan tahun lalu, kali ini Filipina telah sigap menyambut kedatangan siklon Hagupit yang mengamuk, 9 Desember lalu. Kendati begitu korban jiwa tetap tidak terelakkan. Sedikitnya 21 orang dinyatakan tewas oleh Palang Merah Internasional.